Hidup : Melihat, Merasa, Mendengar, Mengucapkan

Jumat, 13 Februari 2015

Bersih Dusun Jopaten, Poncosari, Srandakan, Bantul

Dusun Jopaten, desa Poncosari Kecamatan Srandakan hampir setiap tahun menyelenggarakan Upacara Tradisional Rasul;an/Bersih Dusun. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat konon di desa Jopaten pernah terjadi rajapati , agar tidk ada rajapati 
lagi maka masyarakat mengadakan selamatan dengan tirakatan, berdoa dan tahlilan 
. Siang harinya menyajikan sedekah berupa nasi gurih, ingkung, lalaban, pisang 
raja dan tumpeng ,sesudah itu dilanjutkan kegiatan wayang kulit dengan cerita 
Bharatayuda.


Versi lain mengatakan bahwa Rasulan ini untuk menghormati cikal bakal (leluhur 
) masyarakat Jopatan yang disebut dengan Kyai Jopati. Bersih dusun ini bertujuan 
agar hasil pa nen masyarakat dapat bermanfaat untuk keperluan. Sebagai ungkapan 
syukur atas keberhasilan panennya serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar 
seluruh warga masyarakat terhindar dari malapetaka.


Maksud dan tujuan 

Upacara Bersih Dusun ini sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha 
Esa dan Nabi Muhammad SAW serta para leluhur yang telah melimpahkan karunianya 
sehingga hasil panen pertaniannya bisa berhasil dengan baik dan bermanfaat untuk 
keperluan keluarga, disamping itu juga mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar 
hasil panen yang akan datang bisa berhasil dengan baik dan seluruh warga Jopaten 
terhindar dari malapetaka.

Upacara bersih dusun ini dilaksanakan beberapa waktu setelah masa panen padi, 
waktu penyelenggaraannya antara bulan Maret sampai April, pada bulan tersebut 
petani sudah selesai panen, hari pelaksanannya tidak ditentukan. Kegiatannya 
dilaksanakan kira - kira pukul 10.00 Wib selanjutnya pada malam harinya dilaksanakan 
pertunjukkan wayang kulit sebagai puncak acara. Tempat penyelenggaraan kegiatan 
ini di rumah penduduk .


Perlengkapan Upacara 

Sesaji yang harus dilaksanakan pada Upacara bersih dusun Jopaten antara lain 
:

a. Nasi Uduk : Nasi uduk adalah nasi putih yang diberi santan, garam dan daun

salam sehingga rasanya gurih melambangkan permohonan keselamatan dan kesejahteraan 
Nabi Muhammad SAW beserta sahabat - sahabatnya termasuk penyelenggara dan pesaerta 
upacara.

b. Nasi Ambeng : Nasi ambeng adalah nasi putih biasa dengan rangkaian lauk 

pauknya seperti sambel, semur, bergedel, bakmi dll. Nasi ambeng ini melambangkan 
permohonan ampun masyarakat Jopatan agar kesalahannya diampuni Tuhan.

c. Ingkung ayam : Ayam dimasak utuh diberi bumbu tidak pedas dan santan 

melambangkan kesucian manusia juga melambangkan kepasrahan manusia kepada kekuasaan 
Tuhan.

d. Tumpeng : Nasi Putih berbentuk kerucut ( gunung ) tanpa lauk pauk, 

melambangkan harapan kepada Tuhan agar supaya 

permohonannya terkabul.

e. Jenang merah : Bubur yang terbuat dari beras diberi garam dan gula kelapa, 


jenang merah melambangkan sebuah harapan agar kedua orang 

tuanya selamat, warna merah melambangkan keberanian.

f. Jenang putih : Bubur yang terbuat dari beras dan diberi garam, melambangkan 


sebuah harapan kepada orang tua agar supaya masyarakat yang 

sedang melaksanakan upacara direstui . Warna putih 

melambangkan kesucian.

g. Pisang Raja : Melambangkan sebuah harapan agar kelak dikemudian hari 

warga masyarakat dusun Jopaten hidupnya selalu bahagia seperti 

raja.

h. Kembang Telon : Kembang Telon merupakan bunga yang terdiri 3 macam mawar, 


melati dan kenanga , melambangkan keharuman doa yang keluar 

dari hati yang tulus , bau harum melambangkan kemuliaan 



i. Kemenyan : Kemenyan sebagai sarana pada waktu orang mengucapkan 

permintaan berupa doa , kemenyan ini dibakar kan menimbulkan 

asap yang berbau harum
Pelaksanaan Upacara Bersih Dusun ini dilakukan dengan melaksanakan kenduri 
secara bersama - sama oleh penduduk. Selain itu juga dipentaskan wayang kulit, 
biasanya dilaksanakan pada hari Rabu kliwon dengan mengambil lakon Bharatayudha.

0

0 komentar:

Posting Komentar